Jumat, 23 September 2016

SUBNETTING ☠

Subnetting
Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academy Program).

Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan?
Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.


Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Dibentuklah sebuah gambar dengan wilayah baru seperti di bawah ini.


Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Analogi pertama Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.



Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.


Apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya.

Perhitungan Subnetting
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host-Broadcast. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, jadi /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah ini.


Soal Latihan 1
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS192.168.1.0/26 ?
Analisa
192.168.1.0 dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan
Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1.      Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2.  Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknyabinari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3.      Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255

Soal Latihan 2
Sebuah kantor memiliki 7 buah divisi, jika kita ingin membuat jaringan untuk memisahkan divisi – divisi tersebut , tentukan :
Nama Subnet masing – masing !
Alamat IP yang valid untuk divisi-divisi !
Alamat broadcast !

Perhitungan
Divisi (dalam hal ini adalah subnet) adalah 7 .
Jumlah subnet = 2N
dimana N adalah banyak angka 1 (angka biner) dalam oktet terakhir pada subnet mask .
Jika N = 3, maka
Jumlah subnet = 23 = 8 (yang paling mendekati)
Yang diperlukan adalah 7 buah subnet , jadi 1 subnet lagi tidak digunakan .
Didapat N = 3, maka subnetmasknya adalah
11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224

Jumlah host = 2n – 2
dimana n adalah angka bit 0 pada oktet terakhir dalam subnet mask.
n = 5
25 – 2 = 32 – 2 = 30
Jumlah host yang valid adalah 30 host.

Blok subnet = 256 – x , dimana x adalah nilai octet terakhir dalam subnet mask dalam decimal.
Maka Blok subnet = 256 – 224 = 32 ,
Maka didapat :
·         Subnet #1
Alamat subnet = 192.168.2.0/27
Alamat host (IP yang valid) = 192.168.2.1/27 – 192.168.2.30/27
Alamat broadcast = 192.168.2.31/27
·         Subnet #2
Alamat subnet = 192.168.2.32/27
Alamat host (IP yang valid) = 192.168.2.33/27 – 192.168.2.62/27
Alamat broadcast = 192.168.2.63/27
·         Subnet #3
Alamat subnet = 192.168.2.64/27
Alamat host (IP yang valid) = 192.168.2.65/27 – 192.168.2.94/27
Alamat broadcast = 192.168.2.95/27
·         Subnet #4
Alamat subnet = 192.168.2.96/27
Alamat host (IP yang valid) = 192.168.2.97/27 – 192.168.2.126/27
Alamat broadcast = 192.168.2.127/27
·         Subnet #5
Alamat subnet = 192.168.2.128/27
Alamat host (IP yang valid) = 192.168.2.129/27 – 192.168.2.158/27
Alamat broadcast = 192.168.2.159/27
·         Subnet #6
Alamat subnet = 192.168.2.160/27
Alamat host (IP yang valid) = 192.168.2.161/27 – 192.168.2.190/27
Alamat broadcast = 192.168.2.191/27
·         Subnet #7
Alamat subnet = 192.168.2.192/27
Alamat host (IP yang valid) = 192.168.2.193/27 – 192.168.2.222/27
Alamat broadcast = 192.168.2.223/27

REFERENSI
http://luragung.com/jaringan/cara-perhitungan-subnetting-pada-jaringan.html
http://justclickthesite.blogspot.co.id/2010/11/contoh-soal-subnetting.html

0 komentar:

Posting Komentar