Sabtu, 08 Oktober 2016

Sistem Arsitektur Tersentralisasi dan Desentralisasi

1.             Arsitektur Tersentralisasi
Arsitektur tersentralisasi (terpusat) sudah dikenal semenjak tahun 1960-an, dengan mainframe sebagai aktor utama. Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif besar yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar, dengan ribuan terminal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat, dan melibatkan jutaan transaksi.


Sistem Informasi – Arsitektur Tersentralisasi

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, dominasi mainframe pada lingkungan dengan komputasi terpusat menjadi berkurang karena kehadiran minikomputer dan mikrokomputer (PC) yang berkemampuan lebih kecil tetapi dengan harga yang jauh lebih murah. Implementasi dari arsitektur terpusat adalah pemrosesan data yang terpusat (biasa disebut komputasi terpusat). Semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yang ditempatkan di dalam suatu lokasi yang ditujukan untuk melayani semua pemakai dalam organisasi. Kebanyakan perusahaan yang tidak memiliki cabang menggunakan model seperti ini. 

1.1 Keuntungan dan Kekurangan Arsitektur Tersentralisasi
a)        Keuntungan Arsitektur Tersentralisasi
§  Instalasi lebih aman
§  Kontrol aman
§  Biaya pemeliharaan murah
§  Lebih mudah dalam membuat perencanaan strategis
§  Lebih mudah melakukan pelatihan
§  Hardware dan software terstandarisasi sehingga lebih mudah dalam pemeliharaan.

b)        Kerugian Arsitektur Tersentralisasi
§  Jika ada masalah maka semua akan terkena dampaknya (kurang fleksibel)
§  Sistem yang dibuat secara global, tidak spesifik sesuai kebutuhan masing-  masing bagian
§  Pemrosesan di mainframe lebih lama (traffic padat)
§  Jika ingin merubah subsistem maka akan berdampak ke seluruh sistem (kurang di kustomisasi)

2.             Arsitektur Desentralisasi
Arsitektur desentralisasi merupakan konsep dari pemorosesan data tersebar (atau terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau biasa disebut sebagai komputasi tersebar). sebagai system yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar padu berbagai lokasi yang di’ hubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara  mandiri. Tetapi bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data. Dengan kata lain sistem pemrosesan data distribusi membagi sistem pemrosesan dan terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, yang pada hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemrosesan data yang terpusat.


Sistem Informasi – Arsitektur Desentralisasi

Model sederhana sistem pemrosesan terdistribusi terdapat pada sejumlah komputer yang terhubung dalam jaringan yang menggunakan arsitekstur peer-to-peer, masing-masing komputer memiliki kontrol terhadap resource (misalnya data, printer, arau CD-ROM), tetapi memungkinkan komputer lain menggunakan sesumber (resource) tersebut. Sistem seperti ini menjadi pemandangan yang umum semenjak kehadiran PC yang mendominasi perkantoran.


Sistem Informasi – Peer To Peer

Sistem pemrosesan terdistribusi bisa diterapkan dalam sebuah organisi. Setiap area fungsional (departemen) mempunyai unit pemrosesan informasi tersendiri. Penerapan sistem terdistribusi biasa dilakukan pada dunia perbankan. Setiap kantor cabang memiliki pemrosesan data tersendiri. Namun, jika dilihat pada operasional seluruh bank bersangkutan, sistem pemrosesannya berupa sistem pemrosesan data yang terdistribusi.

2.1 Kentungan dan Kekurangan Arsitektur Desentralisasi:
a)        Keuntungan Arsitektur Desentralisasi
§  Penghematan biaya
§  Pengingkatan tanggung jawab terhadap pengeluaran biaya
§  Peningkatan kepuasan pemakai
§  Kemudahan pencadangan ketika terjadi musibah

b)        Kekurangan Arsitektur Desentralisasi
§  Memungkinkan kekacauan kontrol terhadap sistem komputer
§  Ketidaksesuaian dalam menyediakan perangkat lunak dan perangkat keras
§  Kemubaziran dalam tugas
§ Standardisasi bisa tak dicapai


REFERENSI :
El, Fairuz. Sistem Informasi Arsitektur Informasi.

Nurani, Khotijah. Keuntungan dan Kerugian Tersentralisasi, Desentralisasi Dan Client/Server. https://khotijahnurani99.wordpress.com/2012/09/29/keuntungan-dankerugian-tersentralisasi-desentralisasi-dan-clientserver/ (Diakses Tanggal 04 Oktober 2016) 

1 komentar:

  1. Easy "water hack" burns 2 lbs OVERNIGHT

    At least 160,000 women and men are using a simple and secret "liquid hack" to drop 1-2 lbs every night in their sleep.

    It is effective and works every time.

    Here are the easy steps for this hack:

    1) Go grab a drinking glass and fill it half glass

    2) And then do this amazing hack

    and you'll be 1-2 lbs thinner the very next day!

    BalasHapus