Kamis, 29 September 2016

Network Operation System (NOS)


A.    Pengertian dan Karakteristik NOS
Network Operating System (Sistem operasi jaringan) adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Semua fasilitas yang memanfaatkan Web memerlukan network operating systems (NOS), yaitu sistem operasi komputer untuk server, atau sebuah program dasar yang memungkinkan berjalannya server pada sebuah sistem client/server. Sistem Web itu sendiri memang berbasis pada skema client/server. Contoh dari NOS adalah Windows Server, Linux, dan berbagai variasi UNIX. NOS sendiri sudah hadir sebelum Web menjadi fenomena global, walaupun Web lah yang membuatnya amat populer. Sistem operasi LINUX boleh dianggap sebagai punya hubungan simbiotik dengan Web, dan sistem ini terus dikembangkan oleh para sukarelawan global, sehingga hampir pasti bahwa perkembangan LINUX dan perkembangan Web selalu sejalan.
Sebagai sebuah sistem operasi, NOS punya beberapa karakteristik yang membedakannya dari client operating systems. Sudahlah jelas bahwa aplikasi yang akan dijalankannya memang didesain untuk keperluan komputerisasi di dalam sebuah jaringan. Dengan demikian, NOS memang melayani lebih dari satu pengguna setiap kalinya, dengan hirarki kewenangan (previlege) pengguna yang berbeda-beda. Terpenting lagi, NOS dirancang untuk tetap siaga dan selalu ‘menyala’ sepanjang waktu.

B.     Perbedaan Personal Komputer dengan Server NOS
1.        Fungsi dari server NOS adalah untuk memanajemen sebuah jaringan server sedangkan personal komputer berfungsi untuk kebutuhan pribadi pengguna.
2.        Kinerja komputer dengan server NOS lebih berat dibandingkan dengan personal komputer.
3.        Sistem operasi server NOS memiliki fitur yang lebih lengkap dibandingkan dengan personal komputer.
4.        Komponen perangkat keras pada komputer server NOS lebih baik dibandingkan dengan personal komputer.

C.    Sistem Multiuser, Multi Tasking dan Multi Processor
®    Sistem Multi-User
Sistem Multi-User adalah suatu sistem dimana lebih dari satu user menggunakan secara bersama satu atau lebih perangkat keras, piranti lunak dan data/ informasi , orang dan prosedur melalui masing-masing komputer atau workstation. Tujuan dari Sistem Multi-User, yaitu sebagai berikut.
a)      Meningkatkan produktivitas dan efektivitas SDM
b)      Meningkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi
c)      Meningkatkan Layanan kepada mereka yang tergantung pada sistem Multi-User.
®    Sistem Multitasking
Multitasking adalah pemrosesan beberapa tugas pada waktu yang bersamaan. Sebagai contoh, jika seseorang sedang menyetir, bertelepon lewat ponsel, dan sambil merokok secara bersamaan, maka orang tersebut melakukan multitasking.
Multitasking merupakan mekanisme kerja komputer. CPU komputer dapat menangani beberapa proses dalam waktu yang sama secara akurat. Proses yang dikerjakan tergantung pada instruksi yang diberikan oleh software komputer. Oleh sebab itu, untuk memanfaatkan kemampuan CPU secara maksimal, software yang digunakan juga harus memiliki kemampuan multitasking. Saat ini, berbagai software sistem operasi sudah memiliki kemampuan multitasking. Itulah sebabnya, saat ini Anda bisa browsing di halaman web SmitDev, chatting, sambil mendengarkan musik secara bersamaan.
®    Sistem Multiprocessor
Multiprocessor merupakan  sistem komputer dengan dua atau lebih CPU identik yang membagi akses secara penuh kepada common RAM (Shared Memory Multiprocessor). Karakterisitik penting dalam multiprocessor yaitu:
a)      Mengandung dua atau lebih processor general purpose yang memiliki kemampuan yang setara
b)      Semua prosesor memiliki akses bersama ke memori global.
c)      Semua prosesor memiliki akses bersama ke parangkat I/O, baik melalui saluran yang sama atau melalui saluran yang berbeda yang menyediakan lintasan ke perangkat yang sama.

D.    Pertimbangan dalam Memilih NOS
Beberapa kategori yang sebagai prasyarat untuk memilih Network Operating System (NOS) yang sesuai kebutuhan, yaitu sebagai berikut.
1.      Nilai investasi
Salah satu pertimbangan utama yang perlu diperhatikan dalam memilih sebuah sistem operasi server adalah nilai investasi pembelian sistem operasi tersebut. Nilai investasi tersebut tidak hanya dilihat berdasarkan harga dari sistem operasi itu saja, namun semua investasi finansial yang berhubungan dengan sistem operasi tersebut.
2.      Stabilitas system
Suatu hal yang sangat krusial pada sebuah sistem operasi server adalah stabilitas sistem itu sendiri. Sebuah server seharusnya memiliki downtime (berhenti beroperasi karena suatu gangguan) yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan sebuah komputer desktop. Sudah menjadi suatu hal yang biasa bahwa perangkat server selalu dibiarkan menyala sepanjang tahun hingga beberapa tahun berturut – turut. Untuk memungkinkan hal tersebut, maka sistem operasi server haruslah memiliki kestabilan dan kehandalan yang tinggi.
3.      Dukungan hardware
Karena sebuah server merupakan perpaduan dari software dan hardware, maka perlu diperhatikan bahwa sistem operasi yang dipilih menunjang penggunaan seluruh hardware yang ada pada server tersebut. Perlu dipertimbangkan juga bahwa hardware tersebut bukan hanya berjalan, namun bekerja optimal – hal tersebut tentu berarti bahwa hardware tersebut memerlukan driver yang paling cocok dari driver yang ada.
4.      Dukungan aplikasi
Aplikasi di sini adalah aplikasi yang tersedia bagi server tersebut dan bisa didapatkan dengan mudah. Kita perlu memperhatikan sejumlah aplikasi yang sangat berhubungan dengan optimalisasi penggunaan server tersebut.

E.     Tipe-tipe NOS Populer
1.        Netware/OES
2.        Windows Server
3.        Unix
4.        Linux

5.        Mac OS X Server


REFERENSI :
Mutiara, Rezi. “Komponen Jaringan Komputer: NOS (Network Operating System)”. 13 Juli 2011. http://rezimutiarafenorita.blogspot.co.id/2011/07/nos-network-operating-system.html (Diakses tanggal 29 September 2016)
Widayat, Hendri. “Pengertian NOS (Network Operating System)”. 08 Desember 2013. http://hendriwidayatblog.blogspot.co.id/ (Diakses tanggal 29 September 2016)
Amos, Kang. “Pengertian Multi-User, Multitasking, dan Multisharing”. 22 Mei 2010. http://treembeng.blogspot.co.id/2010/05/pengertian-multiuser-multitasking.html (Diakses tanggal 29 September 2016)
Anonim. “Teknik Komputer Jaringan”. http://kampusdotkom.blogspot.co.id/p/teknik-komputer-jaringan.html (Diakses tanggal 29 September 2016)
Aeni. “Multiprocessor”. 23 Agustus 2011. https://ae89crypt5.wordpress.com/2011/08/23/multiprocessor/ (Diakses tanggal 29 September 2016)

Latihan Soal Subnetting ☠


Soal :
Ada sebuah perusahaan memiliki 5 buah divisi (A, B, C, D, E). Pihak manajemen menginginkan masing-masing divisi memiliki jaringan terpisah.
Rancanglah konfigurasi jaringan pada perusahaan tersebut!
             1. Tentukan CIDR divisi A, B, C, D, E!
      2. Tentukan Broadcast IP dan Network dari masing-masing divisi!
      3. Jika ada sebuah komputer dengan IP 192.168.0.40, tentukan komputer tersebut berada di divisi           yang mana!
            4.  Apakah IP 192.168.0.230 ada di suatu divisi? Jelaskan!

Jawaban :
    1. CIDR divisi A, B, C, D dan E
Divisi A
®    Divisi ini menggunakan CIDR /27 dengan netmask 255.255.255.224, hal tersebut di karenakan binary dari netmask tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.11100000
Divisi B
®    Divisi ini menggunakan CIDR /26 dengan netmask 255.255.255.192, hal tersebut di karenakan binary dari netmask tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.11000000
Divisi C
®    Divisi ini menggunakan CIDR /26 dengan netmask 255.255.255.192, hal tersebut di karenakan binary dari netmask tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.11000000
Divisi D
®    Divisi ini menggunakan CIDR /26 dengan netmask 255.255.255.192, hal tersebut di karenakan binary dari netmask tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.11000000
Divisi E
®    Divisi ini menggunakan CIDR /27 dengan netmask 255.255.255.224, hal tersebut di karenakan binary dari netmask tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.11100000

    2. Menentukan Network dan Broadcast IP masing-masing divisi
®    Divisi A               : 192.168.0.0/27
Subnet Mask       : 11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224
Jumlah Host        : 2y-2 = 25-2 =30
®    Divisi B               : 192.168.0.0/26
Subnet Mask       : 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192
Jumlah Host        : 2y-2 = 26-2 =62
®    Divisi C               : 192.168.0.0/26
Subnet Mask       : 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192
Jumlah Host        : 2y-2 = 26-2 =62
®    Divisi D               : 192.168.0.0/26
Subnet Mask       : 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192
Jumlah Host        : 2y-2 = 26-2 =62
®    Divisi E               : 192.168.0.0/27
Subnet Mask       : 11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224
Jumlah Host        : 2y-2 = 25-2 =30
Divisi
Subnet
Host
Broadcast
A
192.168.0.0/27
192.168.0.1/27 – 192.168.0.30/27
192.168.0.31/27
B
192.168.0.32/26
192.168.0.33/26 - 192.168.0.94/26
192.168.0.95/26
C
192.168.0.96/26
192.168.0.97/26 - 192.168.0.158/26
192.168.0.159/26
D
192.168.0.160/26
192.168.0.161/26 - 192.168.0.222/26
192.168.0.223/26
E
192.168.0.224/27
192.168.0.225/27 - 192.168.0.254/27
192.168.0.255/27

®    Divisi A
Network         : 192.168.0.0/27
Broadcast       : 192.168.0.31/27
®    Divisi B
Network         : 192.168.0.32/26
Broadcast       : 192.168.0.95/26
®    Divisi C
Network         : 192.168.0.96/26
Broadcast       : 192.168.0.159/26

®    Divisi D
Network         : 192.168.0.160/26
Broadcast       : 192.168.0.223/26
®    Divisi E
Network         : 192.168.0.224/27
Broadcast       : 192.168.0.255/27

  3. Komputer dengan IP 192.168.0.40 berada pada divisi B, karena IP Address pada divisi B mempunyai rentangan IP, yaitu 192.168.0.32 sampai dengan 192.168.0.95 yang artinya di dalam rentangan tersebut terdapat IP 192.168.0.40 di dalamnya.

  4. Komputer dengan IP 192.168.0.230 berada pada divisi E, karena IP Address pada divisi Emempunyai rentangan IP, yaitu 192.168.0.224 sampai dengan 192.168.0.255, dimana IP 192.168.0.230 termasuk di dalam rentangan tersebut.

Senin, 26 September 2016

PRAKIRAAN PERTUMBUHAN PENDUDUK BERDASARKAN METODE FUZZY LOGIC

1.            Definisi Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu waktu. Populasi merupakan sekumpulan individu dengan ciri yang sama yang hidup menempati ruang yang sama dan waktu yang tertentu. Pertumbuhan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor alami, yaitu kelahiran serta kematian.

a)   Faktor Kelahiran
Kelahiran adalah lahirnya bayi ke dunia yang merupakan permulaan kepada sebuah kehidupan manusia. Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.
Klasifikasi
Kelahiran (per tahun)
Tinggi
>30 jiwa
Sedang
20-30 jiwa
Rendah
<20 jiwa
Tabel 1.1 Angka Kelahiran
Tabel 1.1 merupakan tabel klasifikasi dari salah satu faktor alami pertumbuhan penduduk, yaitu faktor kelahiran. Tabel tersebut mengklasifikasi perkiraan jumlah jiwa dari kelahiran penduduk dari jenis kelahiran penduduk tinggi, kelahiran penduduk sedang serta kelahiran penduduk yang rendah yang diukur per tahunnya. Berikut ini merupakan grafik fuzzy logic dari Tabel 1.1 yang dapat dilihat di bawah ini.

 


b)   Faktor Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk.
Klasifikasi
Kematian (per tahun)
Tinggi
>18 jiwa
Sedang
14-18 jiwa
Rendah
<14 jiwa
Tabel 1.2 Angka Kelahiran
Tabel 1.2 merupakan tabel klasifikasi dari salah satu faktor alami pertumbuhan penduduk, yaitu faktor kematian. Tabel tersebut mengklasifikasi perkiraan jumlah jiwa dari kematian penduduk berdasarkan jenis kematian penduduk tinggi, kematian penduduk sedang serta kematian penduduk yang rendah yang diukur per tahunnya. Berikut ini merupakan grafik fuzzy logic dari Tabel 1.2 yang dapat dilihat di bawah ini.



2.            Klasifikasi Pertumbuhan Penduduk
Klasifikasi pertumbuhan Penduduk dapat ditentukan berdasarkan faktor diatas, yaitu faktor kelahiran serta kematian. Berdasarkan Tabel 1.1 serta Tabel 1.2 yang telah memaparkan klasifikasi dari masing-masing faktor pertumbuhan penduduk, maka pertumbuhan penduduk dapat dikategorikan menjadi pertumbuhan penduduk tinggi, pertumbuhan penduduk sedang dan pertumbuhan penduduk yang rendah dengan menggunakan indikator dari masing-masing faktor kelahiran serta kematian. Tabel klasifikasi pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada Tabel 1.3 sebagai berikut. 
  

Kematian Tinggi
Kematian Sedang
Kematian Rendah
Kelahiran Tinggi
PS
PT
PT
Kelahiran Sedang
PR
PS
PS
Kelahiran Rendah
PR
PS
PS
Tabel 1.3 Klasifikasi Pertumbuhan Penduduk