1.
Arsitektur
Tersentralisasi
Arsitektur
tersentralisasi (terpusat) sudah dikenal semenjak tahun 1960-an, dengan mainframe sebagai aktor utama. Mainframe adalah komputer yang berukuran
relatif besar yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar, dengan
ribuan terminal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat, dan
melibatkan jutaan transaksi.
Sistem
Informasi – Arsitektur Tersentralisasi
Seiring
dengan perkembangan teknologi informasi, dominasi mainframe pada lingkungan dengan komputasi terpusat menjadi
berkurang karena kehadiran minikomputer dan mikrokomputer (PC) yang
berkemampuan lebih kecil tetapi dengan harga yang jauh lebih murah.
Implementasi dari arsitektur terpusat adalah pemrosesan data yang terpusat
(biasa disebut komputasi terpusat). Semua
pemrosesan data dilakukan oleh komputer yang ditempatkan di dalam suatu lokasi
yang ditujukan untuk melayani semua pemakai dalam organisasi. Kebanyakan
perusahaan yang tidak memiliki cabang menggunakan model seperti ini.
1.1 Keuntungan dan
Kekurangan Arsitektur Tersentralisasi
a)
Keuntungan Arsitektur Tersentralisasi
§ Instalasi
lebih aman
§ Kontrol
aman
§ Biaya
pemeliharaan murah
§ Lebih
mudah dalam membuat perencanaan strategis
§ Lebih
mudah melakukan pelatihan
§ Hardware
dan software terstandarisasi sehingga lebih mudah dalam pemeliharaan.
b)
Kerugian Arsitektur Tersentralisasi
§ Jika
ada masalah maka semua akan terkena dampaknya (kurang fleksibel)
§ Sistem
yang dibuat secara global, tidak spesifik sesuai kebutuhan masing- masing bagian
§ Pemrosesan
di mainframe lebih lama (traffic padat)
§ Jika
ingin merubah subsistem maka akan berdampak ke seluruh sistem (kurang di
kustomisasi)
2.
Arsitektur
Desentralisasi
Arsitektur desentralisasi merupakan konsep dari pemorosesan
data tersebar (atau terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau
biasa disebut sebagai komputasi tersebar). sebagai system yang terdiri atas
sejumlah komputer yang tersebar padu berbagai lokasi yang di’ hubungkan dengan
sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan
yang serupa secara mandiri. Tetapi bisa
saling berinteraksi dalam pertukaran data. Dengan kata lain sistem pemrosesan
data distribusi membagi sistem pemrosesan dan terpusat ke dalam
subsistem-subsistem yang lebih kecil, yang pada hakikatnya masing-masing
subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemrosesan data yang terpusat.
Sistem
Informasi – Arsitektur Desentralisasi
Model
sederhana sistem pemrosesan terdistribusi terdapat pada sejumlah komputer yang
terhubung dalam jaringan yang menggunakan arsitekstur peer-to-peer,
masing-masing komputer memiliki kontrol terhadap resource (misalnya data, printer, arau CD-ROM), tetapi memungkinkan
komputer lain menggunakan sesumber (resource)
tersebut. Sistem seperti ini menjadi pemandangan yang umum semenjak
kehadiran PC yang mendominasi perkantoran.
Sistem Informasi – Peer To Peer
Sistem
pemrosesan terdistribusi bisa diterapkan dalam sebuah organisi.
Setiap area fungsional (departemen) mempunyai unit pemrosesan informasi
tersendiri. Penerapan sistem terdistribusi biasa dilakukan pada dunia
perbankan. Setiap kantor cabang memiliki pemrosesan data tersendiri. Namun,
jika dilihat pada operasional seluruh bank bersangkutan, sistem pemrosesannya
berupa sistem pemrosesan data yang terdistribusi.
2.1 Kentungan dan
Kekurangan Arsitektur Desentralisasi:
a)
Keuntungan Arsitektur Desentralisasi
§
Penghematan biaya
§
Pengingkatan tanggung jawab terhadap pengeluaran
biaya
§
Peningkatan kepuasan pemakai
§
Kemudahan pencadangan ketika terjadi musibah
b)
Kekurangan Arsitektur Desentralisasi
§
Memungkinkan kekacauan kontrol terhadap sistem
komputer
§
Ketidaksesuaian dalam menyediakan perangkat
lunak dan perangkat keras
§
Kemubaziran dalam tugas
§ Standardisasi bisa tak dicapai
REFERENSI :
El,
Fairuz. Sistem Informasi Arsitektur
Informasi.
https://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/11/04/sistem-informasi-arsitektur-informasi/ (Diakses
Tanggal 04 Oktober 2016)
Nurani,
Khotijah. Keuntungan dan Kerugian
Tersentralisasi, Desentralisasi Dan Client/Server. https://khotijahnurani99.wordpress.com/2012/09/29/keuntungan-dankerugian-tersentralisasi-desentralisasi-dan-clientserver/ (Diakses
Tanggal 04 Oktober 2016)